adsense

Sumber

Sumber

Cerita Legenda Wanita Tercipta Dari Tulang Rusuk Pria

Advertisement
Cerita Legenda Wanita Tercipta Dari Tulang Rusuk Pria

Seorang bijak dalam sebuah blog berkata:
◌♥◌ Wanita selalu akan mengembalikan yang lebih untuk pria ◌♥◌

Jika kamu memberinya rumah, maka ia akan memberimu kehangatan dalam rumahmu.

Jika kamu memberinya beras, ia akan menanak nasi untukmu.
Cerita Legenda Wanita Tercipta Dari Tulang Rusuk Pria
Cerita Legenda Wanita Tercipta Dari Tulang Rusuk Pria
Jika kamu memberinya CINTA, ia akan memberimu pengabdian seumur hidupnya.

Tapi jika kau memberinya hinaan, ia akan memberimu doa dalam airmata kepedihannya, dan itu berarti siapkan dirimu untuk berjuta KEMALANGAN!

Jika kemarin kamu berdoa dan yakin bahwa dialah wanita yg sudah terpilih untukmu, maka terimalah dia bukan hanya sebagai wanita yang sempurna. tetapi terimalah dia dengan Cara Yang Sempurna.

Bukanlah dia yang tidak pernah berbuat salah, tapi dia yang selalu berkata maaf untuk setiap kesalahannya dan ia yang punya sejuta maaf untuk kesalahanmu.

Ia yang mau menerima masa lalumu dan siap merancangkan masa depannya bersamamu serta menyerahkan kehidupannya padamu.

Ia yang selalu cemas dan hilang akal ketika kamu tak memberinya kabar.
Jika dulu sifat manjanya membuatmu tertawa lucu, cemburunya berarti dia sayang padamu, airmatanya bisa menyayat hatimu, tapi sekarang semuanya itu jadi alasan kamu melepaskannya, maka merenunglah sejenak!

Mengapa dalam berbagai legenda bahwa wanita itu tercipta dari tulang rusuk pria, bukan dari tulang kepala karena wanita bukan untuk memimpin pria,
bukan dari tulang kaki karena wanita juga bukan alas kaki pria.

Wanita tercipta dari tulang rusuk pria karena dekat dengan hati, agar wanita menjadi pendamping, penjaga hati.

Dekat dengan hati karena untuk disayangi. Wanita akan terlelap dalam dekapan pria. karena wanita tahu dari sana dia berasal.

Maka dari itu kenali dan sayangi “Tulang Rusukmu."
Advertisement

0 Response to "Cerita Legenda Wanita Tercipta Dari Tulang Rusuk Pria"

Posting Komentar